Jumat, 25 Februari 2011

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

              Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 mei 1962 ini dikaruniani dua orang putera yaitu Ilham Akbar dan Thareq kemal.

              Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapak nya yang meninggal dunia pada 3 september 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.

              Setelah tamat SMA di Bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (sekarang ITB). Beliau mendapat gelar diploma dari Technische Hochshule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gelar doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi profesor kehormatan (Guru Besar) pada institut Tekhnologi Bandung.

              Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kotroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore Van  Karman Award, itu kembali dari "habitat"-nya Jerman,  eliau selalu mejadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan presiden soeharto untuk kembali ke Indonesia. Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMI Industri Strategis, dipilih MPR Menjadi Wakil presiden RI, dan di sumpah oleh ketua Mahkamah Aagung menjadi presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie di paksa pula lengser akibat referandum Timor Timur. Yang memilih merdeka.  Pidato pertanggung jawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar